Analisa Lingkungan Bisnis (Pengusaha Batik)

 

Foto : katadata.co.id

    Saat ini saya merupakan seorang pengusaha dan pengrajin batik yang brand produknya sudah mulai dikenal oleh masyarakat. Dewasa ini teknologi desain dan pencetakan sudah semakin maju terutama untuk menyongsong era industri 4.0. Dalam menghadapi dinamika perkembangan teknologi tersebut saya dihadapkan dengan pilihan bertahan dengan cara tradisional atau beralih menggunakan teknologi yang lebih modern.    

    Untuk cara dan teknik membatiknya sendiri saya lebih memilih untuk mempertahankan teknologi pembuatan khas tradisional yang sudah sejak dahulu dilakukan yaitu dengan menggunakan canting yang mengusung tema kebudayaan maupun kebiasaan bangsa Indonesia, karena dengan begitu kita tetap dapat melestarikan serta memperkenalkan batik ke pasar nasional maupun pasar internasional ditengah zaman yang semakin modern ini. Menurut saya mengganti cara atau teknik asli membatik yang telah diwariskan sejak zaman dahulu bukanlah opsi pilihan yang tepat dilakukan karena, dapat mengakibatkan bangsa kita melupakan ciri khas asli dalam teknik membatik yang sudah di wariskan sejak dahulu, terutama pada zaman ini dimana sudah semakin banyak teknologi tradisional yang berganti menjadi teknologi modern membuat Sebagian masyarakat melupakan ciri khas asli dari pembuatan batik karena terbawa arus modernisasi yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Walaupun memang sebetulnya penggunaan teknologi modern untuk pembuatan batik memiliki kelebihan yaitu dapat mempercepat proses pembuatan berbagai macam desain dan tentu saja dengan harga yang terjangkau, tetapi kekurangan yang akan terjadi jika kita menerapkan teknologi modern adalah teknologi tradisional pembuatan batik seiring waktu akan terlupakan dan terganti dengan teknologi modern. Maka, agar teknologi tradisional dalam proses pembuatan batik tidak tergerus dengan teknologi modern seperti yang terjadi pada saat ini kita harus tetap mempertahankan dan melestarikan penggunaan teknologi membatik tradisional tersebut, dengan cara tidak beralih menggunakan teknologi modern. 

    Meskipun di era modern ini kita masih menggunakan Teknik tradisional tidak menutup kemungkinan bagi bisnis kita untuk bersaing di pasar dengan bisnis lain. Menurut Komarudin dikutip dalam detikX, mengatakan bahwasannya saat ini ia semakin memperbanyak pembinaan serta pelatihan untuk para pengrajin batik di seluruh daerah dengan Kembali mengenalkan mereka Teknik membatik, Teknik pewarnaan dan desain motif batik kekinian yang lebih simple tetapi tentu saja dengan tidak menghilangkan ciri khas aslinya agar cocok dengan susasana anak-anak muda sekarang. Jadi, dengan melakukan pelatihan kepada para pengrajin batik kami berharap kedepannya bisnis ini dapat bersaing dengan bisnis lain yang telah menggunakan teknologi modern (Haryanto, 2021).

    Kemudian untuk Teknik pemasaran mungkin kami akan mulai mencoba menerapkan pendekatan modern, seperti misalnya mulai memperkenalkan dan mempromosikan batik lewat media sosial, atau dapat juga dengan melakukan penjualan batik melalui e commerce yang dapat memudahkan para konsumen agar dapat dijangkau oleh pasar nasional dan juga pasar internasional, jadi tidak ada halangan lagi yang menghambat para konsumen untuk melakukan pembelian. Terkadang para konsumen kesusahan untuk melakukan pembelian karena tidak adanya toko online yang mengharuskan mereka melakukan pembelian secara langsung, padahal tempat tinggal mereka sangat jauh dari toko tersebut, tetapi dengan adanya toko online tentu akan sangat memudahkan para konsumen dan para pelaku usaha untuk semakin memperluas pasar mereka ke penjuru dunia. Dengan memperluas pasar tersebut kita juga dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang belum bekerja, lalu setelah itu kita dapat melakukan pelatihan kepada para masyarakat mengenai Teknik berjualan online agar mereka semakin lihai dalam memanfaatkan perubahan teknologi modern tersebut.

 

Sumber Referensi

Haryanto, R. (2021, Oktober Jumat). Menanti Regenerasi Pengrajin Batik. Retrieved April 21, 2022, from news.detik.com: https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20211001/Menanti-Regenerasi-Pengrajin-Batik/

 

Komentar